Mendampingi Basarnas, FAJI Sebut Pencarian Korban Hilang Masih Berlanjut

Padangsidimpuan788 Dilihat

Padangsidimpuan – barisanbaru.com

Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kabupaten Tapanuli Selatan dampingi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mandailing Natal kembali menelusuri Sungai Batang Angkola, untuk mencari dua orang yang dinyatakan hilang pada saat banjir terjadi, Kamis 13 Maret 2025 kemarin.

Penelusuran dimulai dari titik korban dinyatakan hilang di Lingkungan IV Kelurahan Sihitang hingga menuju Bendungan Paya Sordang, Sungai Batang Angkola di Huta Lombang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, Minggu (16/3/2025).

Setelah tidak mendapatkan hasil, kemudian Tim Basarnas bersama FAJI Tapsel melanjutkan penelusuran antara Bendung Paya Sordang, Desa Huta Lombang, Kota Padangsidimpuan hingga ke Jembatan Desa Tolang, Kecamatan Sayur Matinggi, Tapsel.

“Insya Allah kalau memungkinkan pencarian kita perluas hingga ke arah Tolang, Sayur Matinggi, Sungai Batang Angkola. Semoga kedua korban bisa kita temukan,” ujar M. Rizal Rangkuti Kepala Basarnas Mandailing Natal.

Basarnas Mandailing Natal ikut terlibat dalam pencarian korban banjir di Kota Padangsidimpuan atas laporan yang diterima Basarnas sendiri. Untuk kasus dua orang yang dinyatakan hilang baru di terima tim BPBD hari kedua setelah banjir terjadi. Itu akibat belum ada kesimpulan resmi dari keluarga atas kedua korban yang ternyata menginap di salah satu gubuk penjaga kolam (eks Waterboom) di Lingkungan IV Sihitang.

“Ini hari ke dua pencarian melibatkan tiga tim perahu karet dengan jumlah personil puluhan orang,” cetus Rizal.

Ketua FAJI Tapsel, Ahmad Negara Harahap, sebut pihaknya masih terus berupaya mencari keberadaan korban hilang bencana banjir dan tanah longsor di Kota Padangsidimpuan. Dia juga jelaskan, pihaknya untuk hari kedua itu akan melakukan upaya pencarian sampai pukul 16.00 WIB.

“Tim kita turunkan sebanyak 5 orang upaya pencarian untuk hari ini. Kita berharap semoga ada hasil yang terbaik atas upaya ini,” ujarnya.

Kronologi dinyatakan hilangnya kedua korban bernama Ali Rasmin Hasibuan (47) dan Bangun Hutabarat (70) keduanya merupakan warga Sihitang di Lingkungan II, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan.

“Kita pastikan mereka ada menginap di gubuk kolam itu setelah adanya yang melihat mereka membeli rokok sekitar pukul 20.00 WIB sebelum kembali ke bawah tempat gubuk di maksud (Sebelum banjir datang) . Kemudian satu unit kendaraan roda dua yang masih berada di dekat gubuk tertimbun dengan tanah lumpur,” ujar Ramlan Aritonang kelurga dari salah satu korban yang hilang.

Dia juga mengakui sempat telat satu hari melaporkan kondisi ini ke Pemerintah Kota Padangsidimpuan. Namun dengan telah dilaporkan kondisi ini semoga kedua korban hilang bisa ditemukan.

Ramlan juga berharap pemerintah mau melakukan pencarian di dekat gubuk tempat mereka menginap karena ada tumpukan pasir dan tanah yang diduga bisa jadi korban tertimbun di area itu.

“Kami juga berharap pencarian dapat dilakukan dengan mengkorek tumpukan pasir dan tanah siapa tau korban ada di area tesebut,” katanya.

Sementara itu Siti Aisyah Aritonang Istri korban dinyatakan hilang (Ali Rasmin) hanya bisa pasrah suaminya diketahui menginap di gubuk itu dan dinyatakan hilang. Dia berharap suaminya dan temannya bisa ditemukan basarnas.

“Semoga mereka dapat ditemukan. Saya Ikhlas walaupun suamiku sudah meninggal,” katanya sembari terisak. (AHN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses