INSPEKTORAT MADINA DIMINTA “TURUN TANGAN” TANGANI DANA DESA SIOBON JULU

Madina160 Dilihat

Madina (Barisanbaru.com)

Ketua LSM FKI 1 Madina, Samsuddin Meminta Insepektorat periksa Kepala Desa Sioban Julu terkait Anggaran DD TA 2020 Panyabungan, saat awak media meminta keterangan dari ketua LSM FKI 1 sempat menuturkan kalau inspektorat jangan lalai padahal pihak inspektorat seharus nya sudah membentuk tim monitoring .

Bangunan yang tidak Rampung sesuai jadwal patutlah di curigai ada apa dengannya? Tentu Masyarakat sangat merasa kecewa atas kelalaian pemimpin nya. Hal itu di ungkapkan Ketua LSM FKI 1 Madina Samsuddin pihak Inspektorat kab. Madina seharus nya pada bulan pebruari sudah mengeluarkan LHP (laporan hasil pemeriksaan) , Jumat(3/09/2021) .

” Salah satu bangunan yang Bersumber Dari Dana Desa ( DD) di Desa Siobon Julu Kec Panyabungan kab. Mandailing Natal Patut di Proses Oleh Pihak yang berwewenang. Kontrak kerja nya jelas sudah habis yakni tahun 2020 malah sampai sekarang belum rampung sungguh miris pemerintah tak peduli” ungkap Samsuddin

“Berarti bisa kita nilai bobroknya pemimpin nya, sudah di percaya dengan anggaran yg jelas kok bisa mangkrak atau terbengkalai” Ungkap Samsuddin lagi

Team Investigasi dari Berbagai Media sudah ke lokasi pembangunan gedung serbaguna. Hasil Investigasi Pembangunan tersebut belum juga selesai dan belum bisa dimanfaatkan terlihat masih ada penyanggah Bambu dan tertutup tenda Biru.

Tim Investigasi dari media dan lembaga juga sempat kompirmasi (03.08.2021)ke inspektorat kab. Madina yang langsung kami jumpai melalu sekretaris Parmonangan Hutasuhut di kantornya menuturkan belum Di bentuk tim auditor ke desa dan belum juga ada pengembalian anggaran dana desa yg terbengkalai atau belum di mampaatkan untuk dana desa di siobon julu.

 

Ditempat yg berbeda Saat team media konfirmasi pada Camat Panyabungan Idris Batubara di kantor nya mengatakan kepada media Terkait Terbengkalai Gedung serbaguna di Desa Siobon.

” Kita terakhir bertemu dengan kades Siobon Julu sekitar satu setengah bulan yg lalu dan kita tahu saat itu pengerjaan Gedung Serbaguna Desa masih berlangsung” tutur Idris

” sudah saya konfirmasi langsung Pendamping Lokal Desa ( PLD) membenarkan memang pengerjaan Gedung serbaguna tersebut sudah berhenti. Taksiran Persentase Pengerjaan Gedung itu baru sekitar antara 50% sampai 55% dan anggaran nya 260 juta” sambung Idris

“Kita tidak bisa berbicara terlalu jauh dalam kelanjutan Kasus ini mengingat ini Gawean Inspektorat. Harapan saya juga inspektorat melakukan monitoring dan pemeriksaan terkait hal ini. Ini memang anggaran tahun 2020 dan ini seharusnya sudah ada LHP dari inspektorat dan kita belum ada menerima pemberitahuan LHP tersebut, sementara ini sudah Bulan Agustus” lanjut Idris

Bahkan Idris batubara sempat juga berterimakasih kepada team media terkait pembangunan ini, yg selama ini di ketahui nya masih berjalan untuk pembangunan tersebut bahkan dia menuturkan sempat kordinasi besama pendamping desa. (TIM)

KOMENTAR ANDA

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.