Padangsidimpuan – barisanbaru.com
Bencana banjir yang melanda sejumlah titik di Kota Padangsidimpuan, meninggalkan duka mendalam untuk warga khususnya masyarakat korban terdampak. Musibah itu tanpa pandang bulu melanda berbagai titik daerah, sehingga menyisakan puing-puing kerusakan di sejumlah tempat.
Tanpa terkecuali, Kelurahan Tanobato adalah salah satu daerah terdampak yang menjadi titik bencana banjir Kota Padangsidimpuan. Pasalnya, curah hujan dengan intensitas yang cukup tinggi dan berlangsung selama 4 jam, menyebabkan Sungai Aek Sipogas yang melintasi Kelurahan Tanobato meluap dan menyapu sejumlah rumah warga yang berada di bantaran sungai tersebut. Alhasil, sejumlah unit rumah porak-poranda, bahkan sebagian bangunannya terbawa derasnya arus sungai serta harta benda lainnya ikut tersapu dan hingga belum diketahui keberadaannya.
Untuk menyikapi tragedi tersebut, Lurah Tanobato, Tahtim Siregar segera gerak cepat mengidentifikasi korban terdampak banjir untuk dimasukkan dalam data tindaklanjuti saran dari Pemerintah Kota Padangsidimpuan. Bersama dengan Kepala Lingkungan 1, Kelurahan Tanobato, Edi Saputra Dalimunthe, Lurah Tahtim meninjau secara langsung kondisi bencana banjir dan terpantau dia sedang menyapa warga korban banjir sembari berdiskusi seputar kronologi bencana banjir tersebut, di Kawasan Kapling Matahari, Lingkungan 1, Kelurahan Tanobato, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan, Jumat 14/03/2025
“Kami sedang lakukan peninjauan sekaligus mendata warga terdampak korban bencana banjir. Tentunya, proses ini sebagai bagian dari menindaklanjuti instruksi dari Pemerintah Kota Padangsidimpuan,” jelas Lurah Tahtim ketika diwawancarai oleh wartawan.
Pihaknya menghimbau warga kelurahan Tanobato pada umumnya agar selalu waspada dalam menghadapi cuaca yang ekstrem. Menurutnya, prakiraan cuaca yang diterbitkan BMKG untuk kota Padangsidimpuan hari belakangan cukup tidak bersahabat.
“Menyarankan kepada Warga Kelurahan Tanobato selalu waspada terhadap cuaca, karena hal serupa bisa saja terjadi kemudian. Hindari lokasi yang rawan banjir, jalin komunikasi dan koordinasi antar sesama warga, sehingga info dapat diterima secara menyeluruh,” pungkas Lurah Tahtim Siregar.
Ditempat yang sama, Parlaungan, salah satu warga Tanobato yang berada disekitar bantaran sungai dan juga terdampak bencana banjir mengalami kerugian yang cukup besar. Selain sebagian rumahnya yang tersapu luapan Sungai Aek Sipogas, harta benda berupa becak bermotor (Betor) dan perkakas rumah tangga lainnya ikut terseret arus luapan banjir.
“Ketika banjir telah melanda, tentu langkah yang kuambil adalah menyelamatkan anak-anak dan isteri. Mereka selamat, kemudian saya lihat harta benda telah hanyut dibawa derasnya arus air sungai,” terang Parlaungan.
Berikut data yang dihimpun dari Kelurahan Tanobato atas tragedi bencana banjir Kota Padangsidimpuan, Kamis 13 Maret 2025 :
A.Rumah Rusak Parah
1.Rumah Timbo Harahap
±4x10m
Dek Sungai 4x40m
2.Rumah Muhammad Sitompul
Ukuran ± 8 x 10 m
3.Rumah Lohot Pulungan
Ukuran ± 8 x 15 m
4.Rumah Zul Harahap
Ukuran ± 4 x 6 m
5.Rumah Parlaungan
Ukuran ± 8 x 10 m
B.Rumah Rusak Sedang
1.Rumah Syahdan
±4x6m
Dek Sungai 4x40m
2.Rumah Masro
Ukuran ± 2 x 4 m
3.Rumah Agus Harahap
Ukuran ± 4 x 6 m
4.Rumah Abdul Rahman Nasution
Ukuran ± 3 x 8 m
5.Rumah Rido Ritonga
Ukuran ± 4 x 6 m
6.Rumah Asbianto
Ukuran ± 8 x 10 m
Dek Sungai 4x10m
7.Dek Sungai Rumah Kobul
Ukuran 4 x 10 m
C.Bangunan Sekolah
1.Madrasah
MCK Ukuran ± 4 x 3 m
Dek Sungai 4x20m
D.Rumah Ibadah
Masjid Taqwa
Dek Sungai 4x20m
E.Fasilitas Lainnya
1.Becak Bermotor Milik Parlaungan
2.Sepeda Motor Milik Masjuita Siregar
Berdasarkan keterangan tertulis yang dikeluarkan oleh Kelurahan Tanobato, tidak ada korban jiwa, hilang, luka berat dan mengungsi serta kerugian secara keseluruhan ditaksir lebih kurang 750 juta, berikut isi tulisan dalam catatan keterangan tersebut. (AHN)
