SIANTAR – BarisanBaru.com
Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dengan cepat mendata dampak bencana cuaca ekstrem, hujan deras dan angin kencang yang terjadi Selasa (23/09/2025).
Cuaca ekstrem telah menyebabkan pohon tumbang dan kerusakan rumah warga, sehingga menimbulkan gangguan dan ketidaknyamanan terhadap kehidupan dan penghidupan masyarakat.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Pematangsiantar Agustina Sihombing SSos MSi, Rabu (24/09/2025) menerangkan pihaknya telah melakukan pengkajian secara cepat dan tepat sebagai salah satu upaya dalam tanggap darurat bencana.
“Informasi dari pengkajian cepat menjadi bahan masukan bagi Pemerintah Kota Pematangsiantar dalam menetapkan status keadaan darurat bencana dan untuk menentukan Tindakan lebih lanjut atas situasi keadaan darurat bencana yang terjadi,” katanya.

Pengkajian secara cepat dan tepat, katanya, dilakukan untuk mengidentifikasi: cakupan Lokasi bencana, jumlah korban, kerusakan prasarana dan sarana, gangguan terhadap fungsi pelayanan umum serta pemerintahan, dan kemampuan sumber daya.
Agustina menerangkan, laporan pohon tumbang ada di 43 titik lokasi. Hingga Rabu (24/09/2025) sore, sudah dikerjakan di 37 titip lokasi. Sehingga ada 6 titik lokasi lagi yang belum dikerjakan.
Sementara itu, dampak bencana akibat angin puting beliung di Kelurahan Aek Nauli Kecamatan Siantar Selatan menimpa 30 kepala keluarga (KK). Sedangkan di Kelurahan Setia Negara Kecamatan Siantar Sitalasari ada 6 KK.
Lebih lanjut Agustina memaparkan pohon tumbang akibat cuaca ekstrem. Di antaranya di Lapangan Adam Malik tepatnya di Balai Bolon Kelurahan Proklamasi Kecamatan Siantar Barat, yang menimpa atap/seng Balai Bolon; di Jalan Purba Kelurahan Timbang Galung Kecamatan Siantar Barat menimpa sepeda motor milik warga dan tempat usaha warga; di Jalan Nenas Kelurahan Suka Makmur Kecamatan Siantar Marihat menimpa dua unit rumah warga.
Kemudian, di Jalan H Adam Malik Perumahan Bank Indonesia (BI) Kelurahan Teladan Kecamatan Siantar Barat yang menimpa pagar dan atap rumah warga; di Jalan Gunung Simanuk-manuk (depan Kantor Kehutanan) Kelurahan Teladan Kecamatan Siantar Barat; di Jalan Regu Kelurahan Pahlawan Kecamatan Siantar Timur yang menimpa atau/seng rumah warga; di Jalan Rajawali Kelurahan Sipinggol-pinggol Kecamatan Siantar Barat.
Selanjutnya di Jalan Bendungan Gang Saudara II: rumah Humisar Sianturi; Rami Situmorang; Benget Simanjuntak; Lusiana Panjaitan; Polman Tampubolon; Berton Hutagalung; Janter Sitanggang; dan Rita Juliana Hutabarat.
Menurut Agustina, sejauh ini tidak ada ditemukan korban jiwa.
“Dampaknya, kerusakan atap/rumah ringan dan berat, kerusakan jaringan Listrik, gangguan fungsi pelayanan umum serta pemerintahan, dan kerusakan fasilitas sosial (rumah ibadah,” terangnya.
Pihak yang terlibat dalam pendataan tersebut yakni: BPBD, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP), kecamatan/kelurahan, Brimob, Bhabinsa, Bhabinkamatibmas, relawan pemadam kebakaran, Masyarakat, serta RT/RW. (*)









