Jelang Nataru, Bank Indonesia Siantar Antisipasi Inflasi Tetap Terjaga

Simalungun-Siantar1208 Dilihat

SIANTAR – BarisanBaru.com
Perkembangan ekonomi terkini di Wilayah Kerja Bank Indonesia Pematang Siantar, ada beberapa hal terkait perkembangan Inflasi sebagai tugas utama Bank Indonesia dan kordinasi kepada pemerintah daerah dan Pada Oktober 2023, Kota Pematang Siantar mengalami deflasi sebesar 0,15% (mtm).

Hal tersebut disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pematang Siantar Muqorobin didampingi Asisten penyelia Perkasan
Handoko utama dan Kepala Unit Data Statistik dan Kehumasan Anto Yuliyanto saat silaturahmi dan temu bincang bersama wartawan di Cafe Sio Kota Pematang Siantar, Rabu (8/11/2023).

Muqorobin menjelaskan dengan capaian tersebut, inflasi tahunan Kota Pematang Siantar pada Oktober 2023 tercatat sebesar 2,90% (yoy) dan inflasi tahun berjalan sebesar 1,35% (ytd).

“Tentunya ini berkat kordinasi yang intensif antara Pemerintah dan Bank Indonesia serta stacholder terkait melalui forum Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) tetap menjaga harga harga terkendali ke depan, perlu terus memperkuat respons kebijakan guna memastikan inflasi tetap terjaga dalam kisaran 3,0±1% di tahun 2023,”paparnya.

Terkait Sisa waktu November dan Desember, kata Muqorobin masih menghadapi Moment yang krusial Natal dan Tahun Baru (Nataru), Bank Indonesia dan Pemerintah Daerah melalui TPID terus berdiskusi penyebab inflasi terhistoris seperti apa dan akan antisipasi dan mitigasi bersama.

Lebih lanjut Muqorobin menjelaskan Kinerja perbankan di wilayah kerja KPw BI Pematang Siantar yakni Pematang Siantar, Simalungun, Batu Bara, Asahan, Tanjung Balai Labuhan Batu Utara, Labuhan Batu dan Labuhan Batu Selatan (SisiBatas Labuhan) mengindikasikan terjadinya perbaikan.

Kinerja penghimpunan dana masih mengalami kontraksi namun berada dalam tren membaik. Sementara itu, penyaluran kredit masih tumbuh positif disertai dengan kualitas kredit yang terjaga,”ujarnya.

Pada September 2023, total asset perbankan di Sisibataslabuhan tumbuh terbatas sebesar 1,7% (yoy). Sementara itu, Dana Pihak Ketiga mengalami kontraksi sebesar -3,0% (yoy) di September 2023. Perkembangan DPK tersebut utamanya dipengaruhi oleh perlambatan Tabungan dan Deposito yang masing-masing mengalami kontraksi sebesar – 1,7% (yoy) dan -9,1% (yoy).

Sementara itu, Giro masih tumbuh sebesar 6% (yoy). Sampai September 2023, kredit di Sisibataslabuhan meningkat 10,2% (yoy) dibandingkan September 2023 di tengah risiko kredit yang terjaga dengan perkembangan NPL (Non Performing Value) sebesar 1,7%. Dan 23,1% kredit lapangan usaha di Sisibataslabuhan merupakan kredit di sektor pertanian,”ujarnya.

Kredit UMKM melanjutkan tren pertumbuhan di September 2023, dimana kredit UMKM tumbuh 14% (yoy). Berdasarkan skala usahanya, kredit UMKM mayoritas disalurkan kepada usaha mikro (65%), disusul usaha kecil (26%) dan usaha menengah (9%). Kredit Syariah tumbuh positif 6,2% (yoy) meskipun melambat dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 22,6% (yoy).

Secara spasial, Kabupaten Labusel merupakan daerah dengan proporsi kredit syariah terhadap total kredit yang tertinggi yaitu sebesar 19%, disusul oleh Labura dan Tanjung Balai yang masing-masing sebesar 14,8% dan 8,3%.

Untuk penggunaan QRIS, tumbuh positif pada September 2023. Nominal transaksi QRIS di wilayah kerja KPw BI Pematangsiantar pada September 2023 tercatat sebesar Rp 28,3 miliar atau tumbuh sebesar 4 % (mtm). Dari segi volumenya, transaksi QRIS tercatat sebanyak 297,9 ribu transaksi atau naik 4,2% (mtm) dari periode sebelumnya.

Secara rata–rata bulanan volume transaksi QRIS mencapai 237,3 ribu transaksi. Berkaitan dengan Program 45 Juta Pengguna QRIS di akhir tahun 2023, terus dilakukan sosialisasi dan edukasi QRIS terhadap masyarakat dan berbagai ekosistem yang sejalan dengan tujuan perluasan ekosistem ekonomi dan keuangan digital.(iw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses