SUMUT – BARISANBARU News
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meluncurkan bus kesehatan gratis untuk masyarakat yang dapat menangani pasien operasi, termasuk pasien Covid-19,pada Selasa (9/3/2021).
“Ini kita rencanakan di 2020, sehingga di 2021 bulan Maret ini ada 3 kendaraan untuk melakukan tindakan-tindakan medis terbatas yang bisa mobile, bisa melakukan kegiatan-kegiatan ke lapangan,” kata Edy Rahmayadi di rumah dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman Medan, Edy berharap jumlah bus tersebut dapat menjangkau seluruh kabupaten kota di Sumatera Utara, Minggu (18/4/2021)
“Saya berharap minimal jumlahnya ada separuh kabupaten kota yang ada di Sumut. Bila 33 kabupaten kota, minimal ada 17 bus yang siap mobilisasi ke daerah-daerah untuk mengatasi penyakit-penyakit rakyat kita yang harus kita ambil tindakan medis. Untuk itu ke depan nanti ada satu tempat, kendaraan-kendaraan ini ditempatkan di satu tempat yang sifatnya standby. Setiap kendaraan ada dokter dan perawat dilengkapi dengan alat-alat medis seperlunya,” jelasnya.
Edy mengatakan, pengadaan bus ini dilakukan karena letak geografis Sumut yang sulit dijangkau dan tidak semua kabupaten kota memiliki rumah sakit yang memadai, sehingga pasien di daerah yang ingin melakukan operasi cukup kesulitan. Dengan bus ini, tindakan operasi kecil seperti tumor dapat dilakukan di tempat.
Sementara Kepala Satgas Bakti Kesehatan Bermartabat Sumut Harry Yusmanadi menjelaskan, kegiatan operasi yang dapat dilakukan di bus untuk sementara ini adalah operasi kecil, termasuk juga untuk kasus indikasi Covid-19 yang harus dioperasi karena mobil tersebut memiliki tekanan negatif.
“Jadi sifatnya adalah mengantisipasi terhadap kegiatan yang dilaksanakan pada pasien-pasien Covid yang memang terindikasi untuk dilakukan operasi,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, mobil tersebut dilengkapi dengan peralatan operasimulai dari meja operasi, mesin anastesi, EKG, USG, laboratorium, sterilisasi dan dilengkapi alat komunikasi.
“Tiap mobil ada satelit sehingga dalam kondisi yang sangat sulit pun kita bisa melaksanakan komunikasi, dan satu bus dilengkapi dengan tenda lapangan dengan 10 kapasitas tempat tidur. Jadi kalau misalnya digunakan pada saat melakukan kegiatan, kita bisa mendirikan tenda. Kalau misalnya ada pasien yang mau dioperasi ada dua tempat tidur yang sudah kita siapkan dengan monitor. Jadi semua perangkat- perangkat ini di dalam bus besar, sedangan bus kecil untuk kamar operasi,” jelasnya.
Menurut Hari, untuk sementara bus ini gratis dan pihaknya telah memrogramkan kegiatan bakti kesehatan untuk 33 kabupaten/kota se-Sumut.
“Nanti Kita datang, kasus apa saja yang bisa kita lakukan, mulai dari operasi khitanan, katarak, bibir sumbing dan operasi kecil lainnya. Operasi yang besar contohnya tumor 35 kg kolaborasi dengan beberapa rumah sakit seperti RS Haji miliknya Pemprov Sumut dan RS Adam Malik sebagai pusat rujukan di Sumut,” bebernya.
Tiga bus ambulance yang diluncurkan tersebut terdiri dari 2 mobil besar dan 1 mobil kecil. Mobil kecil digunakan untuk menjangkau daerah dengan medan yang cukup sulit.
“Kalau satu mobil kecil digunakan untuk Medan sulit, sebagai contoh ini double gardan dengan menggunakan penarik. Jadi kalau misalkan tejadi kesulitan di medan yang sulit, kita bisa melakukan kegiatan karena di sini sudah dilengkapi dengan perangkat- perangkat dan semuanya sudah menggunakan perangkat yang elektrik,” pungkasnya. (rel)