Penutupan PSBD & FSBL 2025, Perputaran Uang Capai 9 Milyar

Asahan634 Dilihat

ASAHAN – BarisanBaru.com
Kegiatan Pagelaran Seni Budaya Daerah (PSBD) Asahan ini bukan sekadar perayaan budaya, melainkan wujud nyata kecintaan kita terhadap warisan leluhur, utamanya terhadap 14 etnis yang ada di Asahan, dan semangat kebersamaan masyarakat Asahan.

Demikian disampaikan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar Yudha Wirawan di acara Penutupan Pagelaran Seni Budaya Daerah (PSBD) Asahan di Lapangan PSBD Kisaran, Kabupaten Asahan,
Minggu (19/10/2025).

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar Yudha Wirawan mengatakan
Bank Indonesia memandang bahwa pelestarian budaya berjalan seiring dengan pembangunan ekonomi. Budaya yang kuat akan menumbuhkan jati diri, memperkuat
pariwisata, dan membuka peluang bagi UMKM lokal untuk tumbuh dan berkembang.

“Oleh karena itu, pada penyelenggaraan PSBD tahun ini Bank Indonesia berkolaborasi dengan Pemkab Asahan menyelenggarakan Festival Sisi Batas Labuhan (FSBL) dan PSBD Bersama-sama, dengan tajuk PSBD & FSBL,”katanya.

Yudha Wirawan mengatakan dalam kesempatan ini, Bank Indonesia berkomitmen untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dan masyarakat Asahan, antara lain melalui Pemberdayaan UMKM. Kami menghadirkan UMKM mitra/binaan kami untuk memamerkan produk unggulan Kab. Asahan dan juga wilayah lain di SISI BATAS LABUHAN.

“Di harapkan dengan mengikuti pameran ini, produk-produk UMKM unggulan kita ini dapat semakin dikenal oleh masyarakat. Secara keseluruhan, total perputaran penjualan UMKM selama kegiatan PSBD & FSBL selama 16 hari ini mencapai 1 Miliar rupiah. Hal ini kami harapkan dapat mendorong peningkatan ekonomi di kabupaten Asahan,”jelasnya.

Disebutkannya kami juga menyelenggarakan talkshow UMKM, dengan mengundang narasumber Irian Department Store dan Shopee. Hal ini kami lakukan untuk mendorong UMKM kita agar dapat memperluas pemasarannya baik melalui pasar modern maupun secara digital melalui aplikasi e- commerce. Layanan Kas Keliling. Untuk memenuhi kebutuhan uang tunai di masyarakat, kami juga memberikan pelayanan penukaran uang melalui kas keliling, yang melayani penukaran uang lusuh dengan uang baru kepada masyarakat di Kabupaten Asahan.

Yudha Wirawan menjelaskan kegiatan penukaran kami lakukan pada tanggal 6 – 8 Oktober, dan 15 – 17 Oktober 2025. Selama penukaran terdapat kurang lebih 300 orang yang melakukan penukaran dan total uang lusuh berhasil kami kumpulkan sebesar Rp540.000.000,00.

Penggunaan QRIS. Dalam rangka memperluas penggunaan QRIS, di Kabupaten Asahan melalui program Doni Si Kris (Donasi Bersama QRIS).

Disamping itu, katanya masyarakat yang berbelanja menggunakan QRIS di bazaar UMKM ini berkesempatan untuk mendapatkan hadiah menarik, dan selain itu masyarakat dapat melakukan penukaran botol plastik untuk mendapatkan suvenir menarik.

“Kegiatan ini sebagai bentuk Cinta Lingkungan dan Go Green. Total transaksi QRIS yang terlaksana selama penyelenggaraan ini mencapai lebih dari 30.000 transaksi dan jumlah botol yang terkumpul 27.000 botol,”kata Yudha.

Yudha Wirawan menjelaskan Pengendalian Harga pangan, bekerja sama dengan Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian perdaganan Kab. Asahan, kami menyediakan layanan pasar murah yang menyediakan beberapa bahan pangan seperti beras, minyak goreng, telur dengan harga yang murah agar dapat terjaga.

Kami juga melaksanakan lomba memasak dengan tema olahan makanan dari pasta cabai, yang diikuti oleh perwakilan PKK di kabupaten asahan, dengan jumlah peserta sebanyak 12 grup. Tema ini kami ambil untuk memperkenalkan kepada Masyarakat bahwa memasak dengan pasta cabai juga dapat menghasilkan makanan yang tetap enak dan pedas, sehingga mengurangi ketergantungan terhadap cabai merah segar.

Yudha berharap jika harga cabai merah tinggi, Masyarakat dapat menggunakan pasta cabai ataupun turunan cabai lainnya sebagai substitusi, sehingga dapat menekan pengeluaran rumah tangga Masyarakat.

“Kami juga memberikan dukungan menyelenggarakan berbagai macam perlombaan untuk meramaikan kegiatan kita, seperti lomba Mural, lomba origami bagi anak-anak, lomba mewarnai, melukis, fashion show, vocal, dan tari kreasi daerah,”ungkapnya.

Sementara, Wakil Bupati Asahan, Rianto, SH, MAP, secara resmi menutup kegiatan ini. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh etnis dan panitia yang telah berkontribusi selama 16 hari pelaksanaan PSBD. Tak hanya sebagai ajang pelestarian budaya, PSBD terbukti menjadi lokomotif ekonomi masyarakat.

“Perputaran uang selama PSBD ke-6 diperkirakan mencapai Rp 9 miliar. Rata-rata 6.000 pengunjung setiap malam membelanjakan Rp80.000 hingga Rp100.000 untuk kuliner, belanja, hiburan, dan jasa lokal. Lebih dari 250 UMKM merasakan omzet harian jutaan rupiah,” ungkapnya.(iw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses