ASAHAN – BarisanBaru.com
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Pematang Siantar dan Pemkab Asahan berkolaborasi mengadakan pagelaran budaya dan bazar UMKM di Lapangan PSBD Kisaran, Kabupaten Asahan, 4-19 Oktober 2025.
Kegiatan dikemas dalam agenda tahunan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematang Siantar dengan agenda Festival Sisi Batas Labuhan (FSBL) dan Pagelaran Seni Budaya Daerah (PSBD) agenda dua tahunan Pemkab Asahan, Sabtu (4/10/2025).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pematang Siantar, Ahmadi Rahman mengatakan, penyelenggaraan FSBL tahun 2025 cukup berbeda dan spesial.

Kegiatan Opening Ceremony Pagelaran Seni Budaya Daerah (PSBD) berkolaborasi dengan penyelenggaraan Festival Sisi Batas Labuhan tahun 2025.
Ahmadi Rahman menjelaskan berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada triwulan II perekonomian Sisibataslabuhan tumbuh sebesar 4,33% (yoy), masih dibawah pertumbuhan ekonomi Sumut dan Nasional yang tercatat masing-masing sebesar 4,69% dan 5,12%. diharapkan dengan sinergi kolaborasi bersama untuk terus mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi dan dapat tetap meningkat di triwulan berikutnya.
Bank Indonesia bersama TPID senantiasa berkomitmen untuk terus menekan inflasi agar terkendali rendah dan stabil untuk mendukung stabilitas perekonomian.
Dijelaskan Ahmadi dari sisi digitalisasi sistem pembayaran, perkembangan QRIS dari tahun ke tahun terus menunjukkan tren meningkat. Nominal transaksi QRIS wilayah Sisi Batas Labuhan hingga Agustus 2025 mencapai Rp1,538,9 Milyar (91.1% yoy) dengan salah satu pangsa penggunaan terbesar berada di Asahan, yaitu sebesar 21,2%.
“Di wilayah SISI BATAS LABUHAN sendiri, total UMKM yaitu sebanyak 34.914 UMKM, dan mampu menyerap sebanyak 67.91% dari jumlah tenaga kerja se-SISI BATAS LABUHAN,”kata Ahmadi.
Lebih lanjut Ahmadi Rahman mengatakan terlepas dari segala potensi dan perkembangan yang ada, teridentifikasi 4 (empat) masalah dan tantangan UMKM Indonesia ke depan.
Pertama, adalah mempertahankan UMKM dalam ekosistem digital.

Kedua, bagaimana dalam meningkatkan kapasitas, kualitas, dan produktivitas UMKM agar berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian dan perdagangan global.
Ketiga, adalah memperluas akses keuangan bagi UMKM saat ini. Diketahui hanya 25% UMKM Indonesia yang memiliki akses keuangan.
Keempat, adalah kesadaran lingkungan dari ancaman global, dimana UMKM Indonesia perlu untuk menerapkan proses ramah lingkungan dalam produktivitas mereka.
“Mengingat pentingnya peran UMKM dalam perekonomian, diperlukan sinergi lintas sektor lintas instansi Pemerintah, K/L, Bank Indonesia, perbankan, Dinas, dan stakeholders lainnya untuk terus meningkatkan peran UMKM dalam perekonomian,” kata Ahmadi.
Bank Indonesia Pematangsiantar sendiri saat ini memiliki sekitar 100 UMKM binaan dan mitra yang kami dampingi perkembangannya.
Bank Indonesia Pematangsiantar memiliki berbagai macam program untuk mengembangkan UMKM di SISI BATAS LABUHAN, di antaranya yaitu program Wirausaha Bank Indonesia (WUBI) yang tahun ini sudah diselenggarkan untuk ke-4 kalinya.
Program lain yaitu UMKM talks yang merupakan program inisiasi kami dan bekerja sama dengan pemerintah kota dan kabupaten di wilayah Sisi Batas Labuhan.
Di Kisaran, kami akan memberikan pelatihan dengan materi yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha utamanya terkait dengan pemasaran ke pasar modern dan juga digital,”jelasnya.
Ahmadi Rahman mengatakan selain itu, kami juga senantiasa menfasilitasi UMKM agar dapat ikut dalam pameran-pameran untuk membantu mempromosikan produknya, baik secara nasional seperti melalui event KKI & ISEF, atau secara regional seperti pada penyelenggaraan Fesyar yang baru saja diselenggarakan pada bulan Juli tahun ini di provinsi Lampung.
Selain pengembangan UMKM, kata Ahmadi kami juga turut serta dalam pengembangan digitalisasi sistem pembayaran, salah satunya melalui perluasan penggunaan QRIS, dan juga dukungan literasi edukasi. Pada kesempatan kali ini juga kami akan menjalin kerjasama dengan Universitas Asahan dan Universitas Royal untuk perluasan program BI Mengajar.
Dikatakan Ahmadi penyelenggaraan tahun ini merupakan yang kelima, setelah sebelumnya kami selenggarakan di Batu Bara dan Pematangsiantar.
Ahmadi menjelaskan penyelenggaraan bazaar UMKM dari tanggal 4 – 19 Oktober 2025, yang melibatkan sebanyak kurang lebih 90 UMKM dari wilayah Sisi Batas Labuhan, yang sebagian besar berasal dari Asahan.
Disamping itu kata Ahmadi untuk mendorong peningkatan perluasan digitalisasi dengan mendorong transaksi QRIS, dan mendukung penjualan UMKM, kami menyediakan program belanja menggunakan QRIS di booth UMKM, di mana masyarakat berkesempatan memproleh voucher potongan harga dan kupon doorprize.
Untuk mendukung peningkatan literasi membaca masyarakat, kami juga menyediakan BI corner – perpustakaan keliling, tempat masyarakat dapat membaca dan juga melakukan penukaran buku baru.
Ahmadi mengajak agar PSBD x FSBL ini bukan hanya sekadar tontonan, tetapi juga tuntunan. Semoga dari kegiatan ini lahir semangat kolaborasi untuk membangun Asahan yang semakin maju, sejahtera, dan berdaya saing, tanpa kehilangan akar budaya yang menjadi kebanggaan kita bersama.
Sementara Bupati Kabupaten Asahan, Taufik Zainal Abidin Siregar menyampaikan apresiasi keikutsertaan Kantor Perwakilan BI Pematang Siantar dalam kegiatan pagelaran seni budaya.
Dikatakan, pagelaran seni budaya daerah di Kabupaten Asahan dilaksanakan dua tahun sekali dan pada pagelaran ke 6 tahun 2025 berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan BI Pematang Siantar semakin lebih bermakna.
Kegiatan ini dihadiri Direktur Sarana dan Prasarana Kementerian Kebudayaan RI, Feri Arlius, Wakil Gubernur Sumut, Surya, perwakilan BI Provinsi Sumut dan BI Kota Sibolga.(iw)














