Bank Indonesia Siantar Gelar Sosialisasi Dan Simulasi Bencana

Simalungun-Siantar1262 Dilihat

SIANTAR – BarisanBaru.com
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Pematang Siantar menggelar simulasi gempa bumi dan pelatihan terpadu yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan pegawai dalam menghadapi berbagai jenis bencana, seperti gempa bumi, banjir, dan kebakaran.

Acara berlangsung di gedung KPw Bank Indonesia Pematang Siantar ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pematang Siantar.

Kepala KPw BI Muqorobin membuka dan memimpin sosialisasi dan simulasi itu di lantai empat, ruang TB. Simatupang, KPw BI, Jl. Adam Malik, Selasa (10/12).

Menurut Muqorobin, pelaksanaan sosialisasi dan simulasi setelah pernah mengalami peristiwa gempa bumi sebelum bertugas di Pematangsiantar.

“Pelaksanaan sosialisasi dan simulasi ini, karena ada beberapa langkah penting yang harus kita lakukan ketika terjadi bencana untuk menyelamatkan diri.”

“Sosialisasi dan simulasi ini sangat penting kita lakukan agar kita mengetahui apa yang harus kita lakukan jika terjadi gempa bumi atau kebakaran, bagaimana menyelamatkan diri kita dan orang lain,” imbuh Muqorobin.

Karena itu, Muqorobin mengharapkan seluruh peserta sosialisasi dan simulasi dapat menyimak paparan dari narasumber dan mengikuti sosialisasi serta simulasi dengan baik.

Kepada media, Muqorobin mengharapkan dapat mengedukasi masyarakat secara luas melalui pemberitaan atau informasi tentang bagaimana menyelamatkan diri saat terjadi bencana seperti pemaparan dari narasumber.

“Sosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya bagaimana melindungi dan menyelamatkan diri jika terjadi gempa atau kebakaran.”

Narasumber Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agustina BL Sihombing dan Nikson Simbolon dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Pemko Pematangsiantar dalam paparan mereka, kondisi dan letak yang rawan bencana gempa bumi di Indonesia serta harus selalu mewaspadainya.

Begitu juga dengan bencana kebakaran yang kerap terjadi dan penyebabnya berbagai faktor serta harus mewaspadainya, diantaranya faktor alam seperti sambaran petir, gempa bumi yang merusak saluran gas, bahan bakar dan cahaya matahari yang memantul ke kaca.

Faktor manusia juga sebagai penyebab kebakaran seperti pembalakan liar, kelalaian dan kurangnya kesadaran dengan membuang puntung rokok sembarangan.

Menurut Nikson, untuk pencegahan atau meminimalisir bencana kebakaran, di dalam gedung atau kantor harus memiliki sistim proteksi aktif berupa alat seperti detektor asap, alarm kebakaran, sistim hidran dan alat pemadam ringan (Apar), sementara sistim proteksi pasif seperti sarana evakuasi dan alat bantu evakuasi.

Usai sosialisasi, berlanjut dengan tanya jawab serta simulasi penanggulangan kebakaran di dalam dan di luar kantor KPw BI dengan melibatkan sekuriti KPw BI, petugas BPBD, Disdamkarmat, Polres dan Dinkes serta menggunakan satu unit mobil pemadam kebakaran dan satu unit mobil ambulance dari Pemko serta satu unit mobil pengamanan dari Sat Samapta Polres.(iw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses