SIANTAR – BarisanBaru.com
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar menggelar pelatihan lomba Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Tahun 2025 dukung ketahanan pangan daerah.
Pelatihan dibuka langsung oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar Ahmadi Rahman, di lantai 5 gedung BI Jalan H Adam Malik, Selasa (26/8/2025)
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Pematangsiantar Ahmadi Rahman mengatakan kebanggaan dan harapan kepada Dinas Ketahanan Pangan Kota Pematangsiantar, khususnya Kelompok Wanita Tani Kota Pematangsiantar yang secara konsisten telah menunjukkan dedikasi, semangat, dan kerja keras dalam mendukung ketahanan pangan di Kota Pematangsiantar.

Lebih lanjut Ahmadi mengatakan inflasi adalah suatu kondisi meningkatnya harga-harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu. Inflasi membawa dampak langsung terhadap daya beli masyarakat. Jika harga pangan naik, maka pengeluaran rumah tangga pun ikut meningkat, dan pada akhirnya dapat menekan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi kelompok rentan.
Berdasarkan data terkini, Ahmadi mengatakan inflasi Kota Pematangsiantar tercatat mengalami kenaikan pada bulan Juli sebesar 0,79 persen (mtm), 2,77 persen (ytd), dan 4,29 persen (yoy). Angka ini menjadi peringatan bagi kita semua bahwa ketahanan pangan harus terus diperkuat, karena salah satu penyumbang utama inflasi adalah harga pangan bergejolak.
Dalam konteks inilah, jelas Ahmadi, Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) memiliki peran yang sangat penting. P2L bukan hanya sekadar kegiatan bercocok tanam di halaman rumah, melainkan gerakan nyata yang mampu memperkuat kemandirian pangan keluarga, mengurangi pengeluaran rumah tangga, sekaligus mendukung pengendalian inflasi di daerah kita. Dengan memanfaatkan pekarangan sebagai sumber pangan sehat dan berkelanjutan, kita tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga berkontribusi langsung menjaga stabilitas harga bahan pangan di masyarakat.

Lebih lanjut Ahmadi menjelaskan Peran Kelompok Wanita Tani dalam program ini sungguh strategis. Bukan hanya sebagai penggerak, tetapi juga sebagai teladan bagi masyarakat luas dalam mengelola pekarangan menjadi sumber pangan, gizi, bahkan pendapatan tambahan. Saya percaya, melalui pelatihan yang akan kita ikuti bersama ini, pengetahuan dan keterampilan Ibu-Ibu sekalian akan semakin meningkat, sehingga hasilnya dapat dirasakan langsung oleh keluarga dan lingkungan sekitar.
Selain itu, katanya kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Universitas Sumatera Utara atas kesediaannya menjadi narasumber dalam kegiatan pelatihan Pekarangan Pangan Lestari.
“Kehadiran dan kontribusi dari civitas akademika USU bukan hanya menambah wawasan dan pengetahuan bagi para peserta, tetapi juga menjadi wujud nyata sinergi antara dunia pendidikan dan masyarakat dalam mendorong kemandirian pangan serta keberlanjutan lingkungan,”jelasnya.
Ditambahkan Ahmadi bahwa kerja sama dan sinergi adalah kunci keberhasilan. Pemerintah daerah, kelompok tani, akademisi serta seluruh elemen masyarakat harus berjalan beriringan dalam menghadapi tantangan pangan.
Dengan semangat gotong royong dan inovasi, saya yakin Pematangsiantar mampu menjadi contoh daerah yang tangguh dalam menjaga ketahanan pangan dari ancaman inflasi maupun perubahan kondisi global.
Akhir kata, Ahmadi mengajak seluruh peserta untuk mengikuti pelatihan ini dengan sebaik-baiknya, menyerap ilmu dari para narasumber dar mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari. Semoga langkah kecil yang kita lakukan hari ini dapat membawa manfaat besar bagi masa depan ketahanan pangan.

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Pematang Siantar, Pardamean Manurung, menambahkan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 10 Kelompok Wanita Tani (KWT) dari delapan kecamatan di Kota Pematang Siantar. Selain pelatihan, turut digelar Lomba P2L yang terbagi dalam tiga kategori, yaitu Kategori Mandiri, Penumbuhan, dan Pengembangan.
Pardamean Manurung berharap, agar peserta pelatihan dapat mengikuti pelatihan dengan sebaik-baiknya, dan dapat menggali ilmu sebanyak-banyaknya yang diberikan narasumber, yang mana nantinya dapat diterapkan di giat P2L masing-masing, dan dapat mengembangkan dan memajukan P2L di Kota Pematangsiantar.(iw)













