
JAKARTA – BarisanBaru.com
Kantor Perwakikan Bank Indonesia Pematangsiantar, menggelar Capacity Building Media di Mandarin Oriental, Jakarta, Selasa (02/12/2025).
Capacity building media menghadirkan narasumber Hosianna Evalita Situmorang dari divisi ekonomi Bank Danamon Indonesia dan Andi Muhidin dari Media Republika.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Pematangsiantar diwakili oleh Deputy Yudha Wirawan mengatakan Bank Indonesia memandang media dan wartawan bukan hanya mitra, tetapi komponen strategis dalam ekosistem komunikasi kebijakan.Keberhasilan suatu kebijakan tidak hanya ditentukan oleh kualitas substansi, tetapi juga sejauh mana informasi tersebut dipahami, diterima, dan diyakini masyarakat.

“Di sinilah peran wartawan menjadi sangat vital. Informasi yang tepat dapat menurunkan ketidakpastian, meningkatkan kepercayaan, dan memperkuat respons kebijakan yang diharapkan,”jelas Yudha.
Oleh karena itu, kata Yudha kolaborasi antara Bank Indonesia dan media bukan sekadar kerja sama formal, tetapi sebuah kemitraan strategis yang terdiri atas tiga pilar:
1. Penguatan literasi dan pemahaman ekonomi wartawan, Melalui pelatihan, diskusi berkala, press briefing, media update, dan capacity building seperti hari ini, Bank Indonesia berupaya memastikan rekan-rekan wartawan memahami isu ekonomi secara utuh—mulai dari inflasi, stabilitas sistem keuangan, nilai tukar, ekonomi syariah, hingga digitalisasi pembayaran. Wartawan yang memahami konteks dan data akan mampu menghasilkan pemberitaan yang edukatif dan bertanggung jawab.
2. Penyaluran informasi kebijakan secara terbuka dan akurat, Bank Indonesia berkomitmen menghadirkan informasi yang cepat, terbuka, dan mudah dipahami melalui press release, press conference, kanal media sosial resmi, dan hubungan langsung dengan rekan media. Kami selalu siap memberikan klarifikasi, konfirmasi data, dan penjelasan bila dibutuhkan. Dengan demikian, wartawan dapat menjadi perpanjangan tangan BI dalam memastikan publik tidak hanya memperoleh informasi, tetapi memperoleh informasi yang benar.
3. Kolaborasi dalam membangun kesadaran ekonomi masyarakat, Kolaborasi BI dan wartawan adalah sinergi untuk membangun pemahaman publik terkait kondisi ekonomi daerah—mulai dari pengendalian inflasi, perkembangan UMKM, investasi, hingga literasi keuangan digital seperti QRIS dan transaksi nontunai. Pemberitaan yang konstruktif dapat membantu masyarakat membuat keputusan ekonomi yang lebih bijak, membantu pengusaha UMKM berkembang, hingga mendorong pemerintah daerah mengambil kebijakan yang tepat,”ungkap Yudha.

Yudha Wirawan menjelaskan untuk memperkuat kolaborasi tersebut, rangkaian kegiatan capacity building hari ini dirancang secara khusus melalui beberapa agenda utama:
1. Diskusi mendalam bersama ekonom
Sesi ini memberi kesempatan bagi rekan-rekan media untuk memahami kondisi makroekonomi terkini, dinamika inflasi, tantangan global dan domestik, hingga arah kebijakan ekonomi. Pemahaman ini penting agar wartawan dapat menerjemahkan data dan fenomena ekonomi menjadi informasi yang mudah dicerna masyarakat.
2. Sesi berbagi dengan Pemimpin Redaksi (Pemred)
Diskusi ini akan mengeksplorasi tantangan jurnalisme modern: menjaga integritas di era kecepatan informasi, melawan hoaks, menguatkan standar verifikasi, dan menjaga kredibilitas media. Kolaborasi antara BI dan media juga perlu memperkuat tata kelola dan etika pemberitaan yang objektif.
3. Sesi Edukasi terkait Pelindungan Konsumen
Di tengah arus digitalisasi yang tinggi, pelindungan konsumen menjadi salah satu aspek yang penting untuk diketahui oleh masyarakat agar tercegah dari berbagai kejahatan siber. Melalui edukasi ini, harapannya media dapat menjadi salah satu garda terdepan dalam melakukan edukasi kepada masyarakat.
4. Visit ke Bursa Efek Indonesia (BEI)
Kunjungan ini memberikan pengalaman langsung untuk memahami pasar modal, mekanisme perdagangan, dan perannya dalam perekonomian nasional. Wartawan akan melihat bagaimana data dan informasi keuangan dikonstruksi dan diolah menjadi indikator ekonomi. Pengetahuan ini akan memperkaya perspektif wartawan dalam meliput isu-isu keuangan dan investasi,jelas Yudha.

Melalui rangkaian ini, jelas Yudha kami berharap kapasitas rekan-rekan wartawan meningkat secara menyeluruh: dari kemampuan analisis, kecakapan teknis, pemahaman kebijakan, hingga kualitas narasi yang disampaikan kepada publik.
“Peran wartawan sangat besar dalam menjaga optimisme masyarakat terhadap perekonomian. Di tengah turbulensi ekonomi global, berita yang akurat dan menenangkan menjadi bagian dari stabilitas. Melalui kerja sama yang baik, kita ingin memastikan bahwa masyarakat memiliki pemahaman yang benar sehingga tidak mudah terpengaruh isu atau informasi yang menyesatkan,”tutup Yudha.













