Deli Serdang (BarBar)
Pemerintah Desa Tanjung Rejo berbenah dalam meminimalisir terjadinya kerusakan ekosistim biota laut dan paru-paru kehidupan pantai pesisir laut Percut Sei Tuan, keberadaan hutan Mangrove lebih kurang 10 Ha di tepi pantai Paloh Merbau nantinya setelah dibangun menjadi daerah kawasan wisata ekonomi mangrove diharapkan dapat menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) jika dilengkapi sarana prasarana pendukungnya.
Dikatakan Kepala Desa Tanjung Rejo, Selamet, Kawasan Paloh Merbau memiliki sejumlah objek wisata yang layak dikembangkan sehingga dapat menjadi pundi-pundi PAD.
” Tidak hanya berharap pada Alokasi Dana Desa (ADD) pemerintah setiap tahun,diharapkan upaya pengelolaan Hutan Mangrove dapat menggenjot PAD yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)”, ujar Selamet ketika dikonfirmasi BarBar dikantornya pada Senin, (23/07).
Banyaknya pertambakan dan tanaman lahan sawit sehingga merusak ekosistim daerah tepi pantai, sehingga peran serta elemen masyarakat sangat penting guna penyelamatan kelestarian ekosistem.
Ditambahkan Selamet, Pemerintah Kecamatan bersama ,Muspika Percut Sei Tuan bersama warga Desa Tanjung Rejo berusaha membangkitkan perekonomian dengan wisata ekonomi mangrove ini akan terwujud,dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada warga bisa menciptakan ide ide dalam rangka membangun ekonomi mikro.
Menampik issue yang beredar dikalangan warga Tanjung Rejo, terkait sulitnya warga dalam mengurus segala sesuatu urusan di Kantor Desa dikarenakan tudingan Kepala Desa jarang masuk kantor sampai berbulan-bulan langsung dibantah Selamet selaku kepala desa. Tudingan itu tidak benar bang,ujarnya kepada wartawan BarBar.
“Bukan saya yang jarang masuk kantor, melainkan adalah Kiki selaku Sekretaris Desa (SekDes) yang bolos berbulan bulan sehingga warga kesulitan dalam hal pengurusan dikantor desa,buktinya anda datang konfirmasi ke kantor saya berada disini,” sambungnya secara tegas.
(Tim)