SIANTAR – BarisanBaru.com
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar memfasilitasi pelatihan budidaya lebah madu kepada pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Pematangsiantar di peternakan lebah madu Flora Nauli Group di Kelurahan Setia Negara, Kecamatan Siantar Sitalasari.
Budidaya lebah tanpa sengat atau meliponikultur kian populer di kalangan masyarakat. Namun, antusiasme yang tinggi tidak selalu diiringi dengan pemahaman yang cukup mengenai teknik budidaya yang benar.
Menyikapi hal ini, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Pematang Siantar berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Pematang Siantar untuk menggelar pelatihan budidaya lebah tanpa sengat.
Pelatihan ini berlangsung selama dua hari, Jumat hingga Sabtu (14–15 Maret 2025), di Jalan Setia Negara 1 Kelurahan Setia Negara, Kota Pematang Siantar.

Kegiatan ini melibatkan Flora Nauli sebagai mitra utama dalam memberikan edukasi kepada peserta.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar, Muqorobin, menyatakan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat, tetapi juga sebagai upaya mendorong perekonomian berbasis masjid. “Budidaya lebah tanpa sengat memiliki dua manfaat utama, yaitu manfaat ekonomis dan ekologis,” ujarnya kepada media Ekonomi dan Bisnis Siantar Simalungun.
Peserta pelatihan diharapkan dapat mengembangkan usaha perlebahan yang berpotensi mendatangkan keuntungan ekonomi. Produk perlebahan seperti madu, roti lebah (beebread), dan propolis memiliki nilai jual tinggi di pasaran. Selain itu, lebah tanpa sengat juga berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem melalui proses penyerbukan tanaman.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat di lingkungan masjid semakin teredukasi dan mampu mengembangkan usaha budidaya lebah tanpa sengat secara berkelanjutan.

Ketua DMI Kota Pematangsiantar HM Natsir Armaya memberikan apresiasi kerja sama BI dan memfasilitasi pelatihan lebah madu.
Disebutkan, ada 30 pengurus dan anggota DMI Kota Pematangsiantar yang mengikuti kegiatan, berasal dari badan kenaziran masjid.
Natsir Armaya Siregar menyatakan budidaya lebah madu berpotensi mendongkrak ekonomi umat dan pentingnya budidaya lebah madu sebagai peluang ekonomi yang menjanjikan bagi masyarakat.
Menurut Armaya, jika mengelola dengan baik, budidaya lebah madu bisa menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan bagi masyarakat dan mendorong agar lingkungan masjid turut serta dalam mengembangkan usaha itu sebagai bagian dari pemberdayaan ekonomi umat.
Ia berharap, melalui pelatihan dan pendampingan yang tepat, masyarakat dapat lebih memahami cara beternak lebah madu secara optimal dan menjadikannya sebagai sumber mata pencaharian yang berkelanjutan.

Pemilik peternakan lebah madu Flora Nauli yang bersertifikat instruktur tingkat Nasional, Aam Hasanuddin menyebut, dalam dua hari pelatihan, peserta diberi pembekalan cara budidaya lebah madu dan pengenalan jenis lebah madu.
“Keuntungan budidaya lebah madu siapapun dapat melakukan, tidak memerlukan lahan yang luas, tidak memberi makan dan juga tidak banyak tenaga kerja,”jelasnya.
“Itulah sebabnya, budidaya lebah madu kini masyarakat banyak meminati. Untuk mendapatkan madu juga tidak perlu mencari bibit lebah, karena akan datang dengan sendirinya,” imbuh instruktur wisata lebah madu terbaik 2018 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.(iw)







