Komitmen Kendalikan Inflasi Pangan, Bank Indonesia Siantar Tanam Cabai di Lahan Tidur

SIMALUNGUN – BarisanBaru.com
Sebagai wujud komitmen dalam memperkuat pengendalian inflasi pangan, Bank Indonesia
Pematang Siantar bersinergi dengan Korem 022/Pantai Timur, Rindam I / Bukit Barisan, Pondok Pesantren Al Barokah, dan Kelompok Tani Simanja Sidamanik, memanfaatkan lahan tidur di Kabupaten Simalungun dengan melakukan penanaman bersama 17.000 bibit cabai rawit.

Program tersebut dicanangkan pada acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sumatera Utara yang diselenggarakan di Lapangan Koramil Model 08/Bangun, Jalan Asahan Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun, Senin (12/6/23).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pematang Siantar Muqorobin dalam sambutannya mengatakan sebagai tindak lanjut arahan Presiden Republik Indonesia pada Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda se-Indonesia Tahun 2023, sinergi pengendalian inflasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di daerah perlu terus diperkuat. Hal ini bertujuan untuk mendukung langkah kebijakan pemerintah pusat dan daerah untuk mengarahkan inflasi kembali pada sasarannya sebesar 3% ± 1%.

“Secara tahunan, perkembangan inflasi Provinsi Sumatera Utara per Mei 2023 relatif terjaga pasca HBKN (Hari Besar Keagamaam Nasional) Idul Fitri. Setelah sebelumnya mengalami deflasi 3 kali berturut-turut pada bulan Februari, Maret, dan April 2023, pada Bulan Mei 2023 Provinsi Sumatera Utara secara bulanan tercatat mengalami inflasi sebesar 0,27% (mtm),”jelas Muqorobin

Sementara itu, secara tahunan, Provinsi Sumatera utara memiliki realisasi inflasi sebesar 3,66% (yoy), atau sudah mulai masuk ke dalam rentang sasaran inflasi nasional 3% ± 1%.

Dijelaskannya, perkembangan inflasi IHK yang terkendali tidak terlepas dari sinergi kebijakan yang makin erat antara Pemerintah Pusat dan Daerah, Bank Indonesia, serta berbagai mitra strategis dalam menurunkan laju inflasi, khususnya melalui penguatan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di daerah. Ke depan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di daerah, khususnya di Kabupaten Simalungun, perlu terus memperkuat respons kebijakan guna memastikan terjaganya inflasi sehingga inflasi Provinsi Sumatera Utara tetap terjaga dalam kisaran 3,0±1% di tahun 2023.

Lebih lanjut Muqorobin mengatakan Kabupaten Simalungun sebagai salah satu sentra produksi pertanian terbesar di Sumatera Utara memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan komoditas pangan di Sumut maupun Nasional. Peningkatan produktivitas pertanian di Kabupaten Simalungun menjadi salah satu kunci dalam menjaga ketersediaan pasokan di Sumatera Utara.

Namun demikian, saat ini terdapat beberapa risiko yang dapat menghambat peningkatan produktivitas tersebut diantaranya potensi dampak El-Nino, persoalan kapabilitas petani, serta utilisasi terhadap lahan tidur yang masih rendah,”ujar Muqorobin.

Pada kesempatan itu Muqorobin menyampaikan Pada 31 Mei 2023 telah dilaksanakan High Level Event GNPIP Sumatera Utara dengan mengangkat tema “Sinergi dan Inovasi untuk Ketahanan Pangan Melalui Peningkatan Produktivitas, nilai Tambah, dan Kerjasama Antar Daerah (KAD) Terintegrasi: Membawa Sumut Menjadi Semakin Bermartabat”.

“Dalam upaya menggaungkan kegiatan GNPIP Sumatera Utara serta menjawab berbagai tantangan dari aspek produksi, Bank Indonesia Pematang Siantar turut menyelenggarakan Program Gerakan Budidaya Pangan Mandiri di Kabupaten Simalungun, Selain itu, potensi dampak El-Nino dan persoalan kapabilitas petani diharapkan dapat ditangani melalui berbagai bantuan dan fasilitas seperti Alsintan, pelatihan teknik pertanian organic, serta fasilitasi implementasi digital farming yang diberikan melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) yang bersinergi dengan OPD terkait di Pemerintah Kabupaten Simalungun,”pungkasnya.

Melalui berbagai upaya tersebut, inflasi Provinsi Sumatera Utara dan Nasional diharapakan dapat kembali berada di rentang sasaran inflasi nasional 3,0% ± 1% di tahun 2023.

Bank Indonesia, kata Muqorobin mengucapkan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Bapak Bupati yang diwakili Wakil Bupati Simalungun serta jajaran Forkopimda dan stakeholders utama lainnya di Kabupaten Simalungun atas dukungan dan kerjasama yang baik dalam rangka pengendalian inflasi di Sumatera Utara, termasuk melalui dukungan dalam GNPIP ini.

Sementara, Wakil Bupati Simalungun H Zonny Waldi menyampaikan bahwa Kabupaten Simalungun merupakan salah satu lumbung pangan di Sumatera Utara, yang memiliki daerah pertanian yang subur.

“Dari 11 bahan pokok penting di Kabupaten Simalungun, kita kurang hanya bawang putih, dan di luar itu tersedia di Kabupaten Simalungun,”kata Wakil Bupati.

Selanjutnya Wakil Bupati menyampaikan bahwa Pemkab Simalungun dan Bank Indonesia (BI) terus berusaha untuk mengatasi inflasi pangan demi mensejahterakan masyarakat, dengan menjaga ketersediaan pasokan pangan dan stabilitas harga bahan pangan.

“Kolaborasi pemerintah dan Bank Indonesia dalam wadah TPID terus dilakukan untuk menjaga inflasi agar tetap terkendali. Pemerintah Kabupaten Simalungun mendukung kagiatan ini, “kata Zonny Waldi

Kegiatan tersebut di akhiri dengan penyerahan cenderamata dan penanaman bibit cabai rawit secara simbolis oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pematang Siantar Muqorobin, Wakil Bupati Simalungun H Zonny Waldi, Danrindam I/BB diwakili Letkol Inf Edi Heriyanto, Kajari Simalungun Irfan Hergianto, Kapolres Simalungun AKBP Ronald F.C Sipayung, Dandim 0207/Sml Letkol Inf. Hadrianus Yossy, Ka. BPS Sawaluddin Naibaho, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ramadhani Purba, mewakil Ka. Bulog Nico Purna dan Ketua MUI H KI Drajat purba.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses